Salam perpisahan buat “Sang Drakula”

Inilah salam perpisahan buat seorang diktator penghisap darah umat manusia. Afganistan dan iraq adalah saksi kebiadaban dari “bossnya Sumanto” ini.
Sesudah kejadian SALAM PERPISAHAN yang dilakukan sang pemberani Muntazer Al Zaidi, seorang wartawan yang menyampaikan salam dari para anak yatim piatu dan juga dari para janda yang menjadi korban sang pejuang democrazy Mr. George W Bush. Saksikan klip membanggakan ini hai umat manusia yang “berhati nurani mulia”.
Berikut cuplikan berita dari Bpost:

Muntazer Al Zaidi benar-benar menjadi idola di Timur Tengah. Tindakan beraninya melempar sepatu ke arah mantan presiden AS George W Bush diikuti oleh para pengunjuk rasa Palestina.

“Kami ingin menunjukkan dukungan kami bagi wartawan Irak Muntazer al-Zaidi dan mengatakan bahwa seperti juga orang Irak, kami menentang pendudukan,” kata salah satu pendemo, Bilin, Sabtu (20/12).

Tidak seperti biasanya, para pemuda Palestina tidak melemparkan batu ke arah pasukan Israel yang kemudian dibalas dengan tembakkan gas air mata dan peluru karet. Pelemparan sepatu ini untuk menghormati al Zaidi yang tengah ditahan akibat aksinya tersebut.

Para aktivis asing dan Palestina sering berkumpul di desa Tepi Barat itu untuk memprotes pagar pembatas Israel yang terbuat dari baja dan besi di Tepi Barat. Para demonstran menganggap pagar sepanjang 723 km itu sebagai perebutan wilayah yang telah merongrong masa depan Palestina.

“Kami ingin menunjukkan dukungan kami bagi wartawan Irak Muntazer al-Zaidi dan mengatakan bahwa seperti juga orang Irak, kami menentang pendudukan,” kata salah satu pendemo, Bilin, Sabtu (20/12).

Tidak seperti biasanya, para pemuda Palestina tidak melemparkan batu ke arah pasukan Israel yang kemudian dibalas dengan tembakkan gas air mata dan peluru karet. Pelemparan sepatu ini untuk menghormati al Zaidi yang tengah ditahan akibat aksinya tersebut.

Para aktivis asing dan Palestina sering berkumpul di desa Tepi Barat itu untuk memprotes pagar pembatas Israel yang terbuat dari baja dan besi di Tepi Barat. Para demonstran menganggap pagar sepanjang 723 km itu sebagai perebutan wilayah yang telah merongrong masa depan Palestina.

2 responses to “Salam perpisahan buat “Sang Drakula”

  1. Salam,
    Muntazer al-Zaidi memang wartawan yg luar biasa. Saya yakin banyak orang yg sujud syukur jika sepatu tersebut mendarat di jidat the dracula.
    Islam pasti jaya, Allahu akbar !
    Kunjungi blog saya juga ya Pa,di superzayedium.wordpress.com

  2. Assalamu alaikum wr.wb
    Mendengar kata ” dracula” ei aku jadi takut, habis pekerjaan mengisap darah manusia dengan paksa.
    Syukur draculanya sudah pergi.Itu tandanya kekuasaan, kejayaan, kemungkaran, d(an)l (lupa) l (lagi) tidak kekal.
    Suatu saat kejayaan akan berganti kelemahan, kekejaman akan berganti kelembutan, keramahan, atau apa saja namanya.
    Eh, salam aja, aku tidak lama, mau berkunjung ke sahib lainnya.
    assamulaikum. see you next.

Leave a reply to fahrurraji asmuni Cancel reply